Kamis, 10 Desember 2009

Surga Kupu-kupu di Maros









MAROS, KOMPAS.com — Taman Nasional Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu tempat wisata yang paling digemari wisatawan, baik lokal, nasional maupun mancanegara.

"Taman Nasional Bantimurung yang mempunyai banyak keunikan menjadikannya sebagai salah satu tempat tujuan wisata maupun rekreasi," kata petugas Taman Nasional Bantimurung, Abidin di Maros, Minggu (29/11).

Ia mengatakan, Taman Nasional Bantimurung merupakan taman wisata alam yang paling membanggakan masyarakat Sulawesi Selatan. Karena lokasinya terdapat di lembah bukit kapur yang curam dengan vegetasi tropis.

Tidak heran, kawasan ini juga menjadi area pertambangan batu kapur sebagai bahan baku semen. Sayangnya, aktivitas seperti ini jika terus dilanjutkan akan sangat merusak alam dan potensi wisata itu sendiri.

Taman Alam Bantimurung juga terkenal dengan air terjun, gua, dan kupu-kupunya. Tempat ini hanya berjarak lebih kurang 30 kilometer (km) dari Kota Makassar.

Abidin menjelaskan, jenis kupu-kupu di museum kupu-kupu Bantimurung juga memliki dua buah gua yang bisa dimanfaatkan sebagai wisata minat khusus, Gua Batu, dan Gua Mimpi.

"Bantimurung dikenal sebagai surganya kupu-kupu karena semua spesiesnya ada di sini. Sedikitnya ada 20 spesies kupu-kupu yang dilindungi pemerintah dan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah No 7/1999," katanya.

Beberapa spesies unik hanya terdapat di Sulsel, yaitu Troides helena Linne, Troides hypolitus Cramer, Troides haliphron Boisduval, Papilo adamantius, dan Cethosia myrana.

Ia mengatakan, pada 1856-1857 Alfred Russel Wallace menghabiskan sebagian hidupnya di sini untuk meneliti berbagai jenis kupu-kupu. "Wallace menyatakan Bantimurung merupakan ’The Kingdom of Butterfly’ (kerajaan kupu-kupu)," katanya.

"Karena itu, berdasarkan penelitian orang Inggris ada 150 spesies kupu-kupu di sini dan inilah yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan," ucapnya.

http://travel.kompas.com/read/xml/2009/11/30/11080746/surga.kupu-kupu.di.maros

Pariwisata Makassar Perlu Promosi


MAKASSAR, KOMPAS.com - Pihak manajemen hotel di Makassar, meminta pemerintah dan pihak terkait menyelenggarakan kegiatan promo potensi wisata kota tersebut di daerah-daerah lainnya.

"Kami ingin pemerintah melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan proaktif mempromosikan pariwisata Makassar, seperti yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta melalui Jakarta Tourism Expo 2009," kata Marketing Communication Clarion Hotel and Convention, Irwansyah di Makassar, Kamis (5/11).

Menurutnya, sebaiknya Makassar mencontoh Jakarta yang meskipun sudah terkenal sebagai Ibu Kota namun masih selalu gencar melakukan upaya promosi ke daerah-daerah lain dengan harapan akan menjadi destinasi utama wisata di Indonesia.

Makassar juga bisa melakukan hal yang sama, sebab kota tersebut memiliki banyak lokasi wisata alam dan hiburan, akomodasi yang lengkap serta jalur penerbangan yang sangat lancar. "Tidak mesti langsung promo ke Jawa. Ke Kalimantan saja dulu, karena di sana banyak warga Makassar yang bermukim. Pemerintah bisa saja membuat paket wisata pulang kampung. Apalagi sudah ada Trans Studio yang melengkapi Tana Toraja, Pantai Bira Bulukumba dan Taman Kupu-Kupu Bantimurung," ujarnya.

Ia menambahkan, paket promo yang dilakukan pemerintah Sulsel saat ini tidak terlalu effektif, sebab menurutnya terlalu difokuskan pada wisatawan lokal Sulsel, seperti terlihat pada program wisata "Visit Losari" yang didengungkan sejak tahun lalu.

Mengenai akomodasi, Irwansyah mengatakan, dalam hal ini pihak hotel sangat siap. Pihaknya pasti mendukung jika ada program pengembangan wisata seperti itu. "Makassar sudah sangat mampu membuat even-even nasional," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Persatuan Hotel dan Restauran Indonesia (PHRI) Sulsel, Anggiata Sinaga, mengatakan, saat ini di Makassar terdapat 120 hotel, terdiri dari 34 hotel bintang dua hingga lima, serta 86 hotel non-bintang. Jumlah kamar keseluruhan mencapai 4235 kamar, terdiri dari 2.200 kamar hotel berbintang dan 2.035 kamar hotel non-bintang.

"Kota ini juga memiliki Celebes Convention Centre atau Tripel C. Gedung konvensi itu dapat dijadikan lokasi pertemuan yang menampung ribuan orang," katanya.

Ia menambahkan, selain hotel dan konvensi, Makassar juga memiliki 19 restauran besar dengan total jumlah kursi 4396, sehingga sangat memenuhi syarat untuk menunjang program wisata.

Sementara itu, Ketua Asosiation of the Indonesia Tour and Travel (ASITA) Sulsel, Irham Ilyas, mengatakan, saat ini terdapat 112 kali penerbangan yang keluar masuk Makassar per hari. "Untuk kesiapan SDM, kami sudah mempersiapkan tenaga-tenaga pelajar dari sekolah keterampilan pariwisata yang jumlahnya ribuan orang, untuk membantu pelayanan program wisata," ujarnya.
http://travel.kompas.com/read/xml/2009/11/05/22524815/Pariwisata.Makassar.Perlu.Promosi
TEMPAT WISATA YANG MENGASIKKAN
BALANG TONJONG, OBJEK WISATA AIR DI TENGAH KOTA MAKASSAR
WWW.ARIELBLOG



Dibangun sekitar tahun 1980 –an,Balan Tonjong pertama kali diperuntukan sebagai pengendali banjir kota Makassar. Dengan memiliki luas sekitar 60 hektar, balang tonjong dapat memperlihatkan fungsinya sebagai pengendali banjir. Didalam are balang tonjong, pemerintah kota Makassar memeliki asset 8 hektar.
Balang tonjong ini sangat indah sehingga sangat memungkinkan diadakannya kegiatan-kegiatan wisata. Hal ini telah diketahui oleh pemerintah kota Makassar hingga membangun sebuah baruga di atas balang tonjong.
Selain pembangunan baruga dan lesehan, dalam menarik minat masyarakat untuk mengunjungi balang tonjong, pemerintah kecamatan Manggala dan pemerintah kota Makassar telah mendatangkan bebek-bebek.
Balang tonjong juga dapat dimanfaatkan sebagai kolam pemancingan ikan.” Kalau balang tonjong difungsikan dengan memelihara ikan tawar, masyarakat tidak usah jauh-jauh lagi ke Bili-bili untuk memancing.
Disamping juga dapat dijadikan objek wisata, balang tonjong juga memiliki keindahan bunga terarai yang tidak terdapt tandingannya di Asia.” Menteri lingkunan saat itu emil salim, pernah memuji keindahan bunga tertai yang ada dibalang tonjong. “ bunga teratai yang di balang tonjong ini merupakan bunga teratai di asia terbaik.

OBJEK WISATA & TEMPAT – TEMPAT MENARIK DI KOTA MAKASSAR

1.PANTAI LOSARI








2. BENTENG ROTTERDAM

yang juga dikenal nama benteng ujung pandang adalah peninggalan sejarah kejayaan dan keperkasaan kerajaan Gowa pada abad ke 17. Benteng ini dibangun pada tahun 1545 oleh raja Gowa ke IX. Beliau dikenal dengan nama I Margau Daeng Bonto Karaeng Lakiung, yang dikenal dengan nama Karaeng Turipalangga Ulaweng. Untuk menuju ke lokasi bisa ditempuh dengan berbagai jenis kendaran. Sekitar lokasi tersedia area parkir yang luas, hotel berbintang, restoran, kaffe, travel, took souvenir, pusat perbelanjaan, wartel bank objek wisata.


3. ISLAMIC CENTER

Al-Markas Al-Islami didirikan pada tanggal 8 mei 1984 atas prakarsa Jendral M Yusuf sebagai pusat pengembangan agama islam. Tempat ini didesain sedemikian rupa sehingga dapat mencerminkan pengintergrasian nilai-nilai islam diwarnai dengankebudayaan local dan modern. Terletak di Jalan Mesjid Raya, sekitar 2 km dari pusat kota Makassar, dengan luas sekitar 10 hektar. Ditempat ini terdapat fasiliatas ruang shallat, sekolah, perpustakaan, ruang serba guna, wartel dan tempat parkir.



3.MONUMEN MANDALA

Monumen ini dibangun untuk memperingati dan menjadikan pedoman nilai-nilai kepahlawanan bangsa Indonesia dalam usaha membebaskan Irian Barat dari tangan colonial pada tahun 1963. Terletak di tengah kota Makassar tepatnya di Jalan Jendral Sudirman. Monument ini dilengkapi dengan gedung serba guna, panggung pertunjukan sebagai pusat hiburan kebudayaan Indonesia bagian timur, tempat parkir juga di sekitarnya terdapat hotel berbintang dan fasilitas penunjang wisata lainnya.



4. KUBURAN TUA RAJA-RAJA TALLO


Makam ini dibangun sejak abad ke 18 dengan konstruksi bangunan yang mirip sebuah candi. Pada bagian dinding makam dihiasi beberapa ayat-ayat Al-Quran dengan tulisan kaligrafi yang indah. Terletak di Jl. Sultan Abdullah kecamatan tallo, sekitar 7 km arah utara pusat kota Makassar.



5. MAKAM PANGERAN DIPONEGORO

Pangeran diPonegoro adalah putra sulung dari sultan Hamengku Buwono III Yogyakarta, yang lahir pada tanggal 1 nopember 1785. Beliau aktif berjuang melawan penjajah di pulau jawa tahun 1825-1830. Terletak di Jl. Ponegoro no.55 kelurah Melayu Kec.Wajo. dapat dijangkau dengan berbagai macam kendaraan, dekat dengan pusat perbelanjaan.




6. PELABUHAN PAOTERE

Pelabuhan paotere merupakan tempat persinggahan kapal layar masyarakat Sulawesi yang dating dari berbagai wilayah di Indonesia. Terdapat berbagai macam kapal layar dalam gaya dan bentuknya.




7. BENTENG SOMBA OPU

Benteng somba opu dibangun oleh Raja Gowa ke IX Daeng Matanre Tumparisi Kallona pada abad ke XVI(1550-1650) yang merupakan pusat kerajaan gowa dan salah satu kota Bandar terbesar di asia tenggara pada masanya. Terletak di sebelah selatan kota Makassar, sekitar 7 km dari pusat kota Makassar.





8. MAKAM SYECH YUSUF

Syech yusuf adalah seorang pejuang muslim yang terkenal khususnya disulawesi . beliau dikenal dikenal oleh masyarakat Sulawesi selatan sebagai Tuanta Salmaka, makamnya dikenal dengan nama kobbang, beliau dikenal sebagai ulama dan pejuang yang aktif menyiarkan ajaran agama islam dibeberapa Negara. Makam beliau hamper setiap hari dikunjungi masyarakat untuk berziarah. Terletak di jl.syech yusuf, perbatasan kota Makassar dan kabupaten gowa.



9. MUSEUM BALLA LOMPOA

Merupakan salah satu bentuk istana rekonstruksi kerajaan gowa, dalam susunan kayu dibangun tahun 1936 dan telah direstorasi pada tahun 1978-1980. Museum ini memiliki ruang utama yang berisi benda pusaka kerajaan gowa seperti : manuskrip, instrument music, pakaian adat, keris, pedang, mahkota emas dan berbagai koleksi alat-alat upacara adat kerajaan. Terletak di KH Hasyim dipusat kab.gowa. terdapat area parkir, rumah adat tamalete, cukup mudah dijangkau dan terdapat pusat perbelanjaan.



10.MESJID TUA KATANGKA

Dibangun pada tahun 1603 yaitu pada masa pemerintahan raja Gowa ke XIV Sultan Alauddin dan dipugar pada tahun 1978 juga merupakan mesjid tertua di kab.gowa dan prop.sulsel. di sekitar mesjid terdapat juga makam raja-raja yang sempat berkuasa. Terletak di jalan. Jl.syech yusuf desa katangka.




11. PERKEBUNAN BUAH MARKISA

Buah markisa yang dihasilkan diolah menjadi minuman segar yang bermutu tinggi dan mempunyai rasa khas yang berbeda dengan markisa dari daerah lain. Perkebunan markisa memiliki pemandangan yang indah serta udara yang sejuk,pengunjung dapat mencicipi buah markisa sebelum diolah. Terletak di desa Kanre Apia, sekitar 9 km dari kota Malino. Di lokasi ini juga terdapat tempat peristirahatan/villa.


12. HUTAN WISATA MALINO

Tempat istirahat dan reakreasi yang bersuhu cukup dingin sebab berada di ketinggian, selain sejuk udaranya tempat ini juga banyak menghasilkan buah dan sayur-sayuran yang tumbuh di sekitar lereng kota Malino, salah satu gunung yang menjadi objek wisata adalah gunung Bawakaraeng yang dianggap suci bagi sebagian orang. Terletak sekitar 75 km dari kota sungguminasa, tempat ini telah dilengkapi dengan sarana permainan dan tempat parkir yang memadai.

www.indotravelers.com

Rabu, 09 Desember 2009

Sejarah Wisata

Sejarah Wisata Anging Mammiri
Propinsi Sulawesi Selatan memiliki banyak sekali wisata kota yang berupa bangunan dan tempat bersejarah maupun pantai – pantai indah yang dapat kita nikmati. Sulawesi selatan seluas 175,77 km2 ini berpenduduk kurang lebih dari 1,25 juta jiwa dan terbagi menjadi 5 kecamatan, yaitu : Makassar, Pinang Ranti, Halim Perdanakusuma, Cipinang Melayu, dan kebon Pala. Kota kita memiliki memiliki suku yang beraneka ragam seperti : Suku Makassar, Bugis, Toraja dan Mandar serta suku – suku pendatang dengan suku bangsa Tionghoa sebagai komunitas pendatang terbesar disulawesi selatan.

Dimulai dari tepi laut, terdapat Pantai Losari yang amat terkenal dan menjadi kebanggan masyarakat Makassar. Pantai ini menawarkan pemandangan senja sunset yang sangat indah. Dikawasan Losari juga terdapat took emas dan souvenir yang terletak di Jalan Somba Opu. Hotel-hotel ternama juga berada di sekitar kawasan Pantai Losari. Selain Pantai Losari, kita juga dapat menikmati fasilitas pemandian alam dan olah raga air di Pantai Barombong, Pantai ini terkenal karena keunikannya sebagai pantai berpasir hitam.

Dikota Makassar bagian utara terdapat pelabuhan tradisional bernama Paotere, Pelabuhan tradisional ini adalah bukti peninggalan kerjaan Gowa Tallo abad ke 14. Dari pelabuah ini pula sekitar 200 armada perahu Phinisi diberangkatkan menuju Malaka. Hingga saat ini Pelabuhan tradisional Paotere masih dipakai sebagai pelabuhan perahu rakyat seperti Phinisi dan lambo dan masih berfungsi sebagai niaga nelaya tradisional.

Beranjak ke tengah kota, kita dapat mengunjungi Benteng Ujung Pandang atau sering disebut Fort Rotterdam yang juga peninggalan Kerajaan Gowa. Voc membangunnya kembali setelah mengalahkan kerajaan gowa dan menamainya Fort Rotterdam. Saat ini Fort Rotterdam dikelola oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Makassar, Kementrian kebudayaan dan Pariwisata dan sering digunakan untuk mengadakan pagelaran seni budaya.

Kita juga dapat mengunjungi bangunan-bangunan bersejarah seperti ke Mesjid Al-Markas Al-Islami. Mesjid ini adalah tempat ibadah dan Pusat pengembangan Agama islam yang terbesar dan termegah di Asia Tenggara. Al-Markas Al-islami memiliki lima menara dan salah satu menara menjulang hingga 87 meter. Selain masjid Al-Markas Al-islami, terdapat juga masjid bergaya Arab kuno yang dibangun pada tahun 1970, hingga sekarang masjid tersebut masih mempertahankan fungsinya yang dulu sebagai tempat ibadah.

Yang terakhir, kita dapat mengunjungi beberapa makam orang-orang yang pernah mengukir sejarah local maupun nasional. Seperti Makam Pangeran Diponegoro yang wafat pada tanggal 8 januari 1855 dimakamkan disebuah kompleks pemakaman keluarga di jalan diponegoro, Makassar. Selain itu kota ini menyimpan kompleks Makam Raja-raja Tallo yang dibangun sekitar abad ke-18. Disini juga terdapat makam Raja Tallo ke VII, I Malingkaang Daeng Manyonri yang merupakan raja pertama yang memeluk Agama islam.
 

Designed by Simply Fabulous Blogger Templates